Senin, 14 Mei 2012

Laporan Percobaan Harvard


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari-hari seseorang haruslah mempunyai energi yang cukup untuk melaksanakan kegiatan itu, untuk memperoleh energi yang cukup tentunya seseorang harus memiliki kesegaran jasmani dan rohani. Agar kesehatan tersebut dapat diperoleh maka kita harus rutin berolah raga paling kurang satu atau dua kali seminggu.
Sel otot dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk menimbulkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membran sel. Sekitar 40 % dari tubuh manusia terdiri atas otot rangka, kontraksi diterapkan pada semua jenis otot.
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh (1:1)
Tes Harvard merupakan tes untuk kemampuan kerja yang dikembangkan oleh Brouha sejak tahun 1943, keistemawaan dari test ini adalah sangat sederhana untuk melakukan dan membutuhkan alat yang sederhana. (2:1)
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki fungsi untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.(3:1)
Jantung merupakan alat terpenting dalam tubuh, kerja pompa jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama relaksasi kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. (4:720)
B.     Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada percobaan Harvard adalah mementukan kesanggupan badan untuk melakukan suatu kerja aatau kegiatan.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Anatomi  Jantung
Jantung terletak miring didalam rongga toraks, lebih ke kiri dari bidang tengah dengan axis longitudinal yang berjalan dari belakang ke depan, ke kiri, dan ke bawah. Mempunyai empat buah ruangan yaitu dua buah atrium dan dua buah ventrikel, sebuah apex dan sebuah basis, serta beberapa facies dan margo.
Dinding  jantung terdiri terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium, myocardium dan endocardium.
1.      Epikardium terbentuk oleh lamina visceralis dari pericardium serosa yang sering tertutup oleh lapisan lemak.
2.      Myocardium terdiri dari otot jantung yang berisi skeleton dari jaringan ikat. Skeleton ini merupakan tempat lekat otot dan menyokong otot jantung.
3.      Endokardium melapisi otot permukaan dalam jantung yang terdiri dari lapisan endothel.
Bentuk, basar dan posisi jantung berfariasi dari orang ke orang ke orang dan juga dari waktu ke waktu pada orang yang sama. Orang yang tinggi dan kurus mempunyai jantung yang lebih vertical, sedangkan orang yang gemuk dan pendek mempunyai jantung yang lebih horizontal. (5:232)

B.     Struktur dan Fungsi Jantung
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah toraks, dan ia menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz), meskipun berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, beratnya latihan, kebiasaan fisik, dan penyakit jantung.
Fungsi jantung adalah memompa jantung ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme. Sebenarnya terdapat dua pompa jantung yang terletak disebelah kanan dan kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, dan keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan ke bagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama. (4:720)
Di dalam jantung terdapat suatu mekanisme khusus yang menyebabkan kontraksi jantung secara terus-menerus yang disebut irama jantung, menjalarkan potensial aksi keseluruh otot jantung untuk menimbulkan bunyi jantung yang berirama. (6:107)
C.    Struktur Otot
Otot pada manusia terdiri atas otot bercorak, otot polos dan otot jantung. Otot bercorak pada umumnya mempunyai perlekatan pada tulang. Didalam otot dapat ditemukan serat otot dan jaringan kolagen. Jaringan kolagen yang terletak disela-sela serat otot itu melanjutkan diri sebagai tendon di kedua ujung otot. Pelekatan otot pada tulang terjadi pada tendon ini. Pelekatan pada tulang yang pada pergerakan normal tidak mengalami perpindahan posisi dinamakan punctum fixum atau origo, sedangkan pelekaatan yang mengalami perubahan posisi akibat suatu pergerakan normal dinamakan puncutum mobile atau insertion. Bagian otot dekat origo sering dinamakan caput, dan bagian tengah otot disebut venter. Setiap otot dibungkus fasciaa musculorum (fascia investiens dan fascia propria musculi) (5:xxiv-xxv)
D.    Macam-Macam Otot
1.      Otot rangka
Otot rangka dibentuk oleh sejumlah serabut yang diameternya berkisar dari 10 sampai 80 mikrometer. Masing-masing serabut ini terbuat dari rangkaian subnit yang lebih kecil. Pada sebagian besar otot rangka, masing-masing serabutnya membentang diseluruh panjang otot. Kecuali pada sekitar 2% serabut, masing-masing serabut biasanya hanya dipersarafi oleh satu ujung saraf, yang terketak didekat bagian tengah serabut. (6:74)  
2.      Otot polos
Otot polos terdiri dari serabut-berabut kecil umumnya berdiameter 1 sampai 5 mikrometer dan panjangnya hanya 20 sampai 500 mikrometer. Sebaliknya, otot rangka berdiameter 30 kali lebih besar dan berates-ratus kali lebih panjang. Pada dasarnya terdapat kekuatan menarik yang sama antara filament miosin dan aktin untuk menyebabkan kontraksi pada otot polos seperti pada otot rangka, namun susunan fisik bagian dalam serabut otot polos sangat berbeda. (6:95)
3.      Otot jantung
Otot jantung terdiri dari serabut-serabut yang tersusun seperti suatu kisi-kisi, dengan serabut-serabutnya yang terpisah, bergabung kembali, dan menyebar kembali. Otot jantung itu berlurik-lurik dengan pola yang sama dengan pola yang terdapat pada otot rangka yang khas. Selanjutnya, otot jantung mengandung miofibril-miofibril tertentu yang mengandung filamen aktin dan miosin, yang hampir identik dengan filamen yang dijumpai pada otot rangka. (7:103)


E.     Mekanisme Umum dalam Kontraksi Otot
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan sebagai berikut:
1.      Potensial aksi berjalan sepanjang saraf motorik sampai ke ujung serat saraf
2.      Setiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmiter yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit.
3.      Asetilkolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot untuk membuka saluran asetilkolin memalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot
4.      Terbukanya saluran asetilkolin menimbulkan sejumlah besar ion nartium mengalir kebagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan potensial aksi serat saraf
5.      Potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot dengan cara yang sama seperti potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf.
6.      Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot. Berjalan dalam serabut otot di mana potensial aksi menyebabkan retikulum sarkolema melepaskan sejumlah ion kalsium yang disimpan dalam retikulum ke dalam myofibril.
7.      Ion kalsium menimbulkan kekuatan  menarik antara filamen aktin dengan filamen miosin sehingga menyebabkan gerakan bersama-sama dan menghasilkan kontraksi.
8.      Setelah kurang lebih satu detik kalsium dipompa lagi ke dalam retikulum sarkolema, tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot yang baru lagi. (8:54)
F.     Curah Jantung
Pada keadaan normal, jumlah darah yang dipompakan oleh ventikel kiri dan kanan sama besarnya. Bila tidak, akan terjadi peminbunan darah di tempat tertentu misalnya penimbulan daraj di paru-paru. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel dalam 1 menit disebut curah jantung dan jumlah darah yang dipompakan setiap kali sistole dinamakan isi sekuncup. Dengan demikian curah jantung setiap orang tidak sama, tergantung keaktifan tubuhnya. Curah jantung akan meningkat saat bekerja berat, stress dan menurun saat tidur. (8:115)
G.    Tekanan Darah
Tekana darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan darah. Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis, tekana puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah, yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekana darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. (4:731)
H.    Tekanan Nadi
Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik dinamakan tekanan nadi. Nilai normalnya sekitar 40 mmHg. Peningkatan tekanan darah dimanakan hipertensi sedangjan penurunan disebut dengan hipotensi. Bila hanya tekanan sistolik saja yang meningkat terjadilah pelebaran tekanan nadi. Hal ini terjadi pada aterosklerosis (pergeseran arteri) dan tirotoksikisis. Peningkatan tekanan diastolic selalu diikuti dengan tekanan sistolik. (4:731)



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Nama Percobaan
Percobaan Harvard (Harvard Step Test)
B.     Alat dan Bahan
1.      Bangku Harvard
2.      Metronom
3.      Stop watch
4.      Sphygmanometer
C.    Prosedur Kerja
1.      Sebelum percobaan dimulai, aturkah metronom dengan decepatan 30 kalipermenit yaitu sesuai dengan kecepatan naik turun bangku yang akan dilakukan
2.      Ukurlah tekanan darah dan kecepatan denyut nadi orang coba dalam keadaan istirahat [duduk]
3.      Bila tekanan darah melebihi 160 mmHg [sytole] sebaiknya percobaan ini jangan dilakukan pada orang tersebut
4.      Sekarang mintakah orang coba untuk melakukan kerja naik turun bangku Harvard dengan kecepatan tetap 30 kali naik turun dalam satu menit sesuai dengan bunyi metronom
5.      Kerja dilakukan sesanggup mungkin tetapi tidaak melebihi 5 menit
6.      Setelah selesai dengan kerja ini orang segera diminta duduk dan ukurlah tekanan darah dan denyut nadi orang coba
7.      Kemudian lakukan pencatatan denyut nadi pada 1 menit, 2 menit, 3 menit. Setelah percobaan [denyut nadi dihitung selama 30 detik]


Pencatatan denyut nadi :
F1: denyut nadi/ 30 menit yang dihitung 1 menit sampai 1 menit 30 detik kemudian
F2: denyut nadi/ 30 menit yang dihitung2 menit sampai 2 menit 30 detik kemudian
F3: denyut nadi/ 30 menit yang dihitung 3 menit sampai 3 menit 30 detik kemudian
Rumus Indeks Kesanggupan Badan :
1.      Cara cepat :
                        IKB=T×1005,5 F1
2.       Cara lambat :
                IKB=T×1002[F1+F2+F3]   
ket: T = lamanya orang turun naik [dalam detik]
Penilaian
1.      Cara cepat : < 50 : kesanggupan kurang
                  50-80 : kesanggupan sedang
                  >  80 : kesanggupan baik

2.      Cara lambat : < 55 : kesanggupan kurang
                       55-64 : kesanggupan sedang
                       > 64 : kesanggupan baik
D.    Analisis Hasil Percobaan
Nama                  : Tn. H
Umur                  : 20
Pekerjaan            : mahasiswa
Jenis kelamin      : laki-laki
Pemeriksa           : Nn. NA
1.      Sebelum beraktifitas : TD = 120/80 mmHg
                                    Nadi = 80 x/menit
2.      Sesudah beraktifitas : TD = 130/p mmHg
                                    Nadi
                                    F1 = 60x/menit
                                    F2 = 59x/menit
                                    F3 = 56x/menit
Indeks kesanggupan badan, yaitu:
1.      Cara cepat :
IKB=T×1005,5 F1=300×1005,5×60=30000330=90,90
90,90 = kesanggupan baik.
2.      Cara lambat :
IKB=T×1002F1+F2+F3= 300×100260+59+56=30000350=85,71
85,71 = kesanggupan baik
E.     Analisis Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan di atas, dapat dilihat bahwa tekanan darah orang coba sebelum beraktifitas yaitu 120/80 mmHg dengan denyut nadi 94 x/menit. Kemudian setelah beraktifitas nilai ini meningkat, tekanan darah dan denyut nadi orang coba setelah beraktivitas (dalam hal ini naik turun bangku harvard) meningkat disebabkan karena pada saat orang coba beraktivitas, maka banyak oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh, secara otomatis aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh semakin banyak, sehingga tekanan darah menigkat, atau dengan kata lain sirkulasi peredaran darah di dalam tubuh lebih cepat dari biasanya. Kemudian hal tersebut juga disebabkan karena keelastisitasan dinding aliran darah di pengaruhi oleh otot yang membungkus arteri dan vena sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Oleh karena itu, agar kebutuhan tersebut terpenuhi, maka curah jantung meningkat. Peningkatan curah jantung tersebut menyebabkan darah akan lebih banyak dipompakan melalui aorta sehingga berpengaruh dalam peningkatan tekanan darah, dan akhirnya juga berdampak pada kecepatan tekanan darah arteri dan denyut nadi meningkat
Jadi tekanan darah yang awalnya 120/80 mmHg meningkat menjadi 130/p mmHg dan denyut nadi menjadi, F1 = 60x/menit ,  F2 = 59x/menit  dan F3 = 56x/menit.
Pada saat orang coba beraktifitas, maka otot akan berkontraksi dan memerlukan energi. Dalam pengaliran darah ke seluruh tubuh ketika beraktivitas, maka pembuluh darah di sekitar otot yang berkontraksi akan mengalami vasodilatasi agar darah banyak dialirkan.
Dari percobaan juga dapat kita lihat bahwa setelah melalui dua perhitungan diperoleh bahwa indeks kesanggupan badan subjek dalam taraf baik, ini dikarenakan salah satu faktor yaitu olah raga. Seseorang yang sering berolah raga dengan yang jarang berolah raga sangatlah berbeda, orang yang sering berolah raga memiliki kapasitas kerja lebih baik ketimbang dari orang yang jarang berolah raga.
Hasil dari penghitungan cara cepat yaitu 90,90. Sedangkan dengan cara lambat yaitu 85,71. Ini berarti bahwa oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh tubuh mencukupi. Hal lain yang menjadi faktor lain dari hasil ini karena seringnya orang coba berolah raga. Olah raga memiliki manfaat untuk kesehatan sistem kardiovaskuler, seseorang yang sehat dan fit akan dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti. Sehat dalam arti umum adalah dengan cara menjaga makanan agar cukup gizi dan menjaga kebersihan sehari-hari.


BAB IV
PENUTUP


A.    Kesimpulan
1.      Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah toraks, dan ia menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz), meskipun berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, beratnya latihan, kebiasaan fisik, dan penyakit jantung.
2.      Macam-macam otot, yaitu :
a.       Otot rangka
b.      Otot polos
c.       Otot jantung
3.      Jumlah darah yang dipompakan ventrikel dalam 1 menit disebut curah jantung dan jumlah darah yang dipompakan setiap kali sistole dinamakan isi sekuncup.
4.      Tekana darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan siastolik dinamakan tekanan nadi. Nilai normalnya sekitar 40 mmHg.
5.      Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh.


B.     Saran
Dalam melakukan percobaan Harvard ini sebaiknya dilakukan pada orang yang benar-banar sehat atau fit agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Juga pada masalah waktu yang harusnya lebih diefesienkan agar dapat melakukan percobaan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Anonym (2008). Laporan Fisiologi Harvard. http://www.scribd.com/doc/55608561/ Laporan-Fisiologi-Harvard (online). diakses pada senin 20 Juni 2011.
2.      Anonym. 2011. Harvard Step Test. http://www.topendsports.com/testing/ tests/step-harvard.htm (online). diakses pada senin, 20 Juni 2011
3.      Anonym. 2010. Pengertian Jantung dan Penjelasannya. http://www.gexcess.com/id/pengertian-jantung-dan-penjelasannya.html (online). diakses pada hari senin, 20 Juni 2011
4.      Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8th vol. 2. Jakarta: EGC
5.      Wibowo, Daniel S & Widjaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Jakrta: Graha Ilmu
6.      Guyton, Artur C. Jonh E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
7.      Guyton, Artur C. Jonh E. Hall. 2006. Textbook Of Medical Physiology. Singapore: Elsevier. (ebook)
8.      Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
9.      Anonym. 2011. Harvard Step Test. http://www.brianmac.co.uk/havard.htm (online). diakses pada senin, 20 Juni 2011
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar