BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kegiatan sehari-hari seseorang haruslah mempunyai energi yang cukup untuk
melaksanakan kegiatan itu, untuk memperoleh energi yang cukup tentunya
seseorang harus memiliki kesegaran jasmani dan rohani. Agar kesehatan tersebut
dapat diperoleh maka kita harus rutin berolah raga paling kurang satu atau dua
kali seminggu.
Sel
otot dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk menimbulkan
potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membran sel. Sekitar 40 % dari tubuh
manusia terdiri atas otot rangka, kontraksi diterapkan pada semua jenis otot.
Tes
Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa
penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran,
dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi
(kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh (1:1)
Tes
Harvard merupakan tes untuk kemampuan kerja yang dikembangkan oleh Brouha sejak
tahun 1943, keistemawaan dari test ini adalah sangat sederhana untuk melakukan
dan membutuhkan alat yang sederhana. (2:1)
Jantung terletak
dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru
kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung
memiliki fungsi untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dapat
dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.(3:1)
Jantung merupakan alat terpenting dalam
tubuh, kerja pompa jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik
dinding otot. Selama kontraksi kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah
disemburkan keluar. Selama relaksasi kamar jantung akan terisi darah sebagai
persiapan untuk penyemburan berikutnya. (4:720)
B.
Tujuan
Percobaan
Tujuan percobaan
pada percobaan Harvard adalah mementukan kesanggupan badan untuk melakukan
suatu kerja aatau kegiatan.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Anatomi
Jantung
Dinding jantung terdiri terdiri dari tiga lapisan
yaitu epikardium, myocardium dan endocardium.
1. Epikardium
terbentuk oleh lamina visceralis dari pericardium serosa yang sering tertutup
oleh lapisan lemak.
2. Myocardium
terdiri dari otot jantung yang berisi skeleton dari jaringan ikat. Skeleton ini
merupakan tempat lekat otot dan menyokong otot jantung.
3. Endokardium
melapisi otot permukaan dalam jantung yang terdiri dari lapisan endothel.
Bentuk, basar dan posisi jantung berfariasi dari
orang ke orang ke orang dan juga dari waktu ke waktu pada orang yang sama.
Orang yang tinggi dan kurus mempunyai jantung yang lebih vertical, sedangkan
orang yang gemuk dan pendek mempunyai jantung yang lebih horizontal. (5:232)
B.
Struktur
dan Fungsi Jantung
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang
terletak ditengah toraks, dan ia menempati rongga antara paru-paru dan
diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz), meskipun berat dan ukurannya
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, beratnya latihan, kebiasaan
fisik, dan penyakit jantung.
Fungsi jantung adalah memompa jantung ke jaringan,
menyuplai oksigen dan zat nutrisi sambil mengangkut karbondioksida dan sampah
hasil metabolisme. Sebenarnya terdapat dua pompa jantung yang terletak
disebelah kanan dan kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis, dan keluaran jantung kiri seluruhnya
didistribusikan ke bagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu
menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama. (4:720)
Di dalam jantung terdapat suatu mekanisme khusus
yang menyebabkan kontraksi jantung secara terus-menerus yang disebut irama
jantung, menjalarkan potensial aksi keseluruh otot jantung untuk menimbulkan
bunyi jantung yang berirama. (6:107)
C.
Struktur
Otot
Otot pada manusia terdiri atas otot bercorak, otot
polos dan otot jantung. Otot bercorak pada umumnya mempunyai perlekatan pada
tulang. Didalam otot dapat ditemukan serat otot dan jaringan kolagen. Jaringan
kolagen yang terletak disela-sela serat otot itu melanjutkan diri sebagai
tendon di kedua ujung otot. Pelekatan otot pada tulang terjadi pada tendon ini.
Pelekatan pada tulang yang pada pergerakan normal tidak mengalami perpindahan
posisi dinamakan punctum fixum atau origo, sedangkan pelekaatan yang mengalami
perubahan posisi akibat suatu pergerakan normal dinamakan puncutum mobile atau
insertion. Bagian otot dekat origo sering dinamakan caput, dan bagian tengah
otot disebut venter. Setiap otot dibungkus fasciaa musculorum (fascia
investiens dan fascia propria musculi) (5:xxiv-xxv)
D.
Macam-Macam
Otot
1. Otot
rangka
Otot
rangka dibentuk oleh sejumlah serabut yang diameternya berkisar dari 10 sampai
80 mikrometer. Masing-masing serabut ini terbuat dari rangkaian subnit yang
lebih kecil. Pada sebagian besar otot rangka, masing-masing serabutnya
membentang diseluruh panjang otot. Kecuali pada sekitar 2% serabut,
masing-masing serabut biasanya hanya dipersarafi oleh satu ujung saraf, yang
terketak didekat bagian tengah serabut. (6:74)
2. Otot
polos
Otot
polos terdiri dari serabut-berabut kecil umumnya berdiameter 1 sampai 5
mikrometer dan panjangnya hanya 20 sampai 500 mikrometer. Sebaliknya, otot
rangka berdiameter 30 kali lebih besar dan berates-ratus kali lebih panjang.
Pada dasarnya terdapat kekuatan menarik yang sama antara filament miosin dan
aktin untuk menyebabkan kontraksi pada otot polos seperti pada otot rangka,
namun susunan fisik bagian dalam serabut otot polos sangat berbeda. (6:95)
3. Otot
jantung
Otot
jantung terdiri dari serabut-serabut yang tersusun seperti suatu kisi-kisi,
dengan serabut-serabutnya yang terpisah, bergabung kembali, dan menyebar
kembali. Otot jantung itu berlurik-lurik dengan pola yang sama dengan pola yang
terdapat pada otot rangka yang khas. Selanjutnya, otot jantung mengandung
miofibril-miofibril tertentu yang mengandung filamen aktin dan miosin, yang
hampir identik dengan filamen yang dijumpai pada otot rangka. (7:103)
E.
Mekanisme
Umum dalam Kontraksi Otot
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam
urutan sebagai berikut:
1. Potensial
aksi berjalan sepanjang saraf motorik sampai ke ujung serat saraf
2. Setiap
ujung saraf menyekresi substansi neurotransmiter yaitu asetilkolin dalam jumlah
sedikit.
3. Asetilkolin
bekerja untuk area setempat pada membran serat otot untuk membuka saluran
asetilkolin memalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot
4. Terbukanya
saluran asetilkolin menimbulkan sejumlah besar ion nartium mengalir kebagian
dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan
potensial aksi serat saraf
5. Potensial
aksi berjalan sepanjang membran saraf otot dengan cara yang sama seperti
potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf.
6. Potensial
aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot. Berjalan dalam serabut
otot di mana potensial aksi menyebabkan retikulum sarkolema melepaskan sejumlah
ion kalsium yang disimpan dalam retikulum ke dalam myofibril.
7. Ion
kalsium menimbulkan kekuatan menarik
antara filamen aktin dengan filamen miosin sehingga menyebabkan gerakan
bersama-sama dan menghasilkan kontraksi.
8. Setelah
kurang lebih satu detik kalsium dipompa lagi ke dalam retikulum sarkolema,
tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot yang baru lagi. (8:54)
F.
Curah
Jantung
Pada keadaan normal, jumlah darah yang dipompakan
oleh ventikel kiri dan kanan sama besarnya. Bila tidak, akan terjadi peminbunan
darah di tempat tertentu misalnya penimbulan daraj di paru-paru. Jumlah darah
yang dipompakan ventrikel dalam 1 menit disebut curah jantung dan jumlah darah
yang dipompakan setiap kali sistole dinamakan isi sekuncup. Dengan demikian
curah jantung setiap orang tidak sama, tergantung keaktifan tubuhnya. Curah
jantung akan meningkat saat bekerja berat, stress dan menurun saat tidur. (8:115)
G.
Tekanan
Darah
Tekana darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada
dinding arteri. Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan darah.
Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis, tekana puncak terjadi saat
ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah
tekanan terendah, yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekana darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan
nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. (4:731)
H.
Tekanan
Nadi
Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik
dinamakan tekanan nadi. Nilai normalnya sekitar 40 mmHg. Peningkatan tekanan
darah dimanakan hipertensi sedangjan penurunan disebut dengan hipotensi. Bila
hanya tekanan sistolik saja yang meningkat terjadilah pelebaran tekanan nadi.
Hal ini terjadi pada aterosklerosis (pergeseran arteri) dan tirotoksikisis.
Peningkatan tekanan diastolic selalu diikuti dengan tekanan sistolik. (4:731)
BAB
III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Nama
Percobaan
Percobaan
Harvard (Harvard Step Test)
B.
Alat
dan Bahan
1. Bangku
Harvard
2. Metronom
3. Stop
watch
4. Sphygmanometer
C.
Prosedur
Kerja
1. Sebelum
percobaan dimulai, aturkah metronom dengan decepatan 30 kalipermenit yaitu
sesuai dengan kecepatan naik turun bangku yang akan dilakukan
2. Ukurlah
tekanan darah dan kecepatan denyut nadi orang coba dalam keadaan istirahat
[duduk]
3. Bila
tekanan darah melebihi 160 mmHg [sytole] sebaiknya percobaan ini jangan dilakukan
pada orang tersebut
4. Sekarang
mintakah orang coba untuk melakukan kerja naik turun bangku Harvard dengan
kecepatan tetap 30 kali naik turun dalam satu menit sesuai dengan bunyi
metronom
5. Kerja
dilakukan sesanggup mungkin tetapi tidaak melebihi 5 menit
6. Setelah
selesai dengan kerja ini orang segera diminta duduk dan ukurlah tekanan darah
dan denyut nadi orang coba
7. Kemudian
lakukan pencatatan denyut nadi pada 1 menit, 2 menit, 3 menit. Setelah
percobaan [denyut nadi dihitung selama 30 detik]
Pencatatan
denyut nadi :
F1: denyut nadi/ 30
menit yang dihitung 1 menit sampai 1 menit 30 detik kemudian
F2: denyut nadi/ 30
menit yang dihitung2 menit sampai 2 menit 30 detik kemudian
F3: denyut nadi/ 30
menit yang dihitung 3 menit sampai 3 menit 30 detik kemudian
Rumus
Indeks Kesanggupan Badan :
1. Cara
cepat :
2. Cara lambat :
ket: T = lamanya orang turun naik [dalam detik]
Penilaian
1.
Cara cepat : < 50 : kesanggupan
kurang
50-80 : kesanggupan sedang
> 80 : kesanggupan baik
2.
Cara lambat : < 55 : kesanggupan
kurang
55-64 : kesanggupan
sedang
> 64 : kesanggupan
baik
D.
Analisis
Hasil Percobaan
Nama
:
Tn. H
Umur
: 20
Pekerjaan
: mahasiswa
Jenis
kelamin : laki-laki
Pemeriksa
: Nn. NA
1.
Sebelum beraktifitas : TD = 120/80 mmHg
Nadi = 80
x/menit
2.
Sesudah beraktifitas : TD = 130/p mmHg
Nadi
F1 =
60x/menit
F2 =
59x/menit
F3 =
56x/menit
Indeks
kesanggupan badan, yaitu:
1.
Cara cepat :
90,90 = kesanggupan baik.
2.
Cara lambat :
85,71
= kesanggupan baik
E.
Analisis
Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan di atas, dapat dilihat bahwa
tekanan darah orang coba sebelum beraktifitas yaitu 120/80 mmHg dengan denyut
nadi 94 x/menit. Kemudian setelah beraktifitas nilai ini meningkat, tekanan
darah dan denyut nadi orang coba setelah beraktivitas (dalam hal ini naik turun
bangku harvard) meningkat disebabkan karena pada saat orang coba beraktivitas, maka
banyak oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh, secara otomatis aliran darah dari
jantung ke seluruh tubuh semakin banyak, sehingga tekanan darah menigkat, atau
dengan kata lain sirkulasi peredaran darah di dalam tubuh lebih cepat dari
biasanya. Kemudian hal tersebut juga disebabkan karena keelastisitasan dinding
aliran darah di pengaruhi oleh otot yang membungkus arteri dan vena sehingga
tekanan darah menjadi meningkat. Oleh karena itu, agar kebutuhan tersebut
terpenuhi, maka curah jantung meningkat. Peningkatan curah jantung tersebut
menyebabkan darah akan lebih banyak dipompakan melalui aorta sehingga
berpengaruh dalam peningkatan tekanan darah, dan akhirnya juga berdampak pada
kecepatan tekanan darah arteri dan denyut nadi meningkat
Jadi tekanan darah yang awalnya 120/80 mmHg
meningkat menjadi 130/p mmHg dan denyut nadi menjadi, F1 = 60x/menit , F2 = 59x/menit dan F3 = 56x/menit.
Pada saat orang coba beraktifitas, maka otot akan
berkontraksi dan memerlukan energi. Dalam pengaliran darah ke seluruh tubuh ketika
beraktivitas, maka pembuluh darah di sekitar otot yang berkontraksi akan
mengalami vasodilatasi agar darah banyak dialirkan.
Dari percobaan juga dapat kita
lihat bahwa setelah melalui dua perhitungan diperoleh bahwa indeks kesanggupan
badan subjek dalam taraf baik, ini dikarenakan salah satu faktor yaitu olah
raga. Seseorang yang sering berolah raga dengan yang jarang berolah raga
sangatlah berbeda, orang yang sering berolah raga memiliki kapasitas kerja
lebih baik ketimbang dari orang yang jarang berolah raga.
Hasil dari penghitungan cara cepat
yaitu 90,90. Sedangkan dengan cara lambat yaitu 85,71. Ini berarti bahwa oksigen
(O2) yang dibutuhkan oleh tubuh mencukupi. Hal lain yang menjadi
faktor lain dari hasil ini karena seringnya orang coba berolah raga. Olah raga
memiliki manfaat untuk kesehatan sistem kardiovaskuler, seseorang yang sehat
dan fit akan dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa kelelahan yang
berarti. Sehat dalam arti umum adalah dengan cara menjaga makanan agar cukup
gizi dan menjaga kebersihan sehari-hari.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Jantung
adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah toraks, dan ia menempati
rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz),
meskipun berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan,
beratnya latihan, kebiasaan fisik, dan penyakit jantung.
2. Macam-macam
otot, yaitu :
a. Otot
rangka
b. Otot
polos
c. Otot
jantung
3.
Jumlah darah yang dipompakan ventrikel
dalam 1 menit disebut curah jantung dan jumlah darah yang dipompakan setiap
kali sistole dinamakan isi sekuncup.
4.
Tekana darah adalah tekanan yang
ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta
kekentalan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan siastolik dinamakan
tekanan nadi. Nilai normalnya sekitar 40 mmHg.
5.
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes
stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes
ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih
dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali normal), semakin
baik kebugaran tubuh.
B.
Saran
Dalam melakukan percobaan Harvard ini sebaiknya
dilakukan pada orang yang benar-banar sehat atau fit agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Juga pada masalah waktu yang harusnya lebih diefesienkan
agar dapat melakukan percobaan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonym
(2008). Laporan Fisiologi Harvard. http://www.scribd.com/doc/55608561/
Laporan-Fisiologi-Harvard (online). diakses pada senin 20
Juni 2011.
2. Anonym.
2011. Harvard Step Test.
http://www.topendsports.com/testing/
tests/step-harvard.htm (online). diakses pada senin, 20
Juni 2011
3.
Anonym. 2010. Pengertian Jantung dan Penjelasannya. http://www.gexcess.com/id/pengertian-jantung-dan-penjelasannya.html
(online). diakses pada hari senin, 20 Juni 2011
4. Brunner
& Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8th
vol. 2. Jakarta: EGC
5. Wibowo,
Daniel S & Widjaya Paryana. 2007. Anatomi
Tubuh Manusia. Jakrta: Graha Ilmu
6. Guyton,
Artur C. Jonh E. Hall. 2007. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
7. Guyton,
Artur C. Jonh E. Hall. 2006. Textbook Of
Medical Physiology. Singapore: Elsevier. (ebook)
8. Syaifuddin.
2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk
Mahasiswa Keperawatan edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
9.
Anonym. 2011. Harvard Step Test.
http://www.brianmac.co.uk/havard.htm
(online). diakses pada senin, 20 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar